Sampai tanggal 22 Januari 2021, Indonesia telah melaporkan 965.283 kasus positif menempati peringkat pertama terbanyak di Asia Tenggara. Dalam hal angka kematian, Indonesia menempati peringkat ketiga terbanyak di Asia dengan 27.453 kematian. Namun, angka kematian diperkirakan jauh lebih tinggi dari data yang dilaporkan lantaran tidak dihitungnya kasus kematian dengan gejala COVID-19 akut yang belum dikonfirmasi atau dites. Sementara itu, diumumkan 781.147 orang telah sembuh, menyisakan 156.683 kasus yang sedang dirawat.
Pemerintah Indonesia telah menguji 5.770.517 orang dari total 269 juta penduduk, yang berarti hanya sekitar 21.404 orang per satu juta penduduk.
Maka dengan itu, untuk menghentikan penyebaran covid19 kita bisa lakukan dengan 3M, Apasih 3M? Mari kita bahas.
Penerapan 3M dapat dilakukan dengan menjalankan setidaknya 3 (tiga) perilaku disiplin yaitu:
1. 1. Memakai masker
2. 2. Mencuci tangan
3. 3. Menjaga jarak dan menghindari kerumunan
Menurut paparan Wiku Adisasmito berdasarkan penelitian internasional, memakai masker kain dapat menurunkan risiko penularan COVID-19 sebesar 45 persen. Lebih baik lagi adalah mengenakan masker bedah yang mampu menekan penyebaran virus COVID-19 hingga 70 persen.
Mencuci tangan merupakan langkah 3M berikutnya untuk menurunkan risiko penularan COVID-19 sebesar 35 persen. WHO menyarankan, cucilah tangan menggunakan sabun/antiseptik selama 20-30 detik dan menerapkan langkah-langkah yang benar.
Jika dalam kondisi tertentu, semisal tidak ada air dan sabun atau tidak dapat menggunakan air dan sabun untuk membersihkan tangan, solusi lainnya adalah memakai cairan yang berbasis setidaknya 60 persen alkohol seperti hand sanitizer.
Penerapan 3M yang paling utama adalah menjaga jarak atau social distancing dengan jarak minimal 1 meter, termasuk dengan menghindari kerumunan.
Wiku Adisasmito mengatakan, jika hal tersebut dilakukan maka akan dapat meminimalisir risiko penyebaran COVID-19 hingga 85 persen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar